Thursday, May 8, 2014

Penjelasan Frekuensi, Periode dan Cepat Rambat Gelombang

Frekuensi, Periode dan Cepat Rambat Gelombang - Gelombang merupakan getaran yang merambat, getaran adalah gerak bolak – balik secara berulang melalui titik seimbangnya. Getaran pada ayunan sederhana yang dilakukan dengan mengikat sebuah beban ringan pada seutas tali, memiliki gaya yang besarnya berbanding lurus dengan simpangannya. Arahnya selalu menuju kedudukan seimbang. (Gunawan, 2000, h: 108)
Penjelasan Frekuensi, Periode dan Cepat Rambat Gelombang
Penjelasan Frekuensi, Periode dan Cepat Rambat Gelombang

Frekuensi

Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu. Frekuensi dinotasikan dengan huruf “f” dan dengan satuan Hertz atau biasa disingkat dengan Hz.

Rumus untuk mencari besarnya frekuensi : f = T

Periode

Periode adalah selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang. Periode dinotasikan dengan huruf “T“ dan satuannya adalah detik. Yang disebut dengan gelombang sempurna pada gelombang tranversal adalah gerakan gelombang dari kedudukan seimbang ke puncak gelombang kemudian kembali ke kedudukan seimbang lalu ke lembah gelombang sampai kembali ke kedudukan seimbang.

Cepat Rambat

Gelombang yang merambat lurus dari satu titik ke titik yang lainnya memerlukan waktu, dengan kata lain gelombang memiliki kecepatan untuk merambat. Jadi cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu satuan waktu. Cepat rambat gelombang diberi lambang “V” dengan satuan m/detik.
λ

Rumus untuk mencari cepat rambat gelombang : V =

T

= λ . f

ket : V : cepat rambat gelombang

λ : panjang gelombang
T : periode
f : frekuensi

Medan Magnetik

Sifat magnetik dari mineral magnetik (Fe3O4) yang terdapat dalam batu – batuan di Magnesia (nama suatu daerah di Asia Kecil) diketahui oleh bangsa Yunani sejak beberapa abad yang lalu (sekitar tahun 600 SM). Pada jaman itu sejumlah orang mengetahui bahwa magnetik atau batu bermuatan mempunyai sifat dapat menarik partikel – partikel besi ke arahnya. Thales, seorang ahli matematika dan astronomi berkebangsaan Yunani (640 – 546 SM) dikenal sebagai orang yang banyak menaruh perhatian kepada sifat tersebut. (Kanginan, 1996, h:150)

Kata magnet tampaknya berasal dari magnesia, tempat dimana orang menemukan batu bermuatan pertama kali. Cina merupakan bangsa yang pertama menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas (petunjuk arah) baik di darat maupun di laut. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pelayaran antara Kanton, Cina dan Sumatera pada tahun 1000 sudah dilakukan berdasarkan petunjuk arah kompas magnetik.

Pada saat sekarang, manusia telah dapat membuat magnet dari besi, baja, atau campuran logam lainnya. Magnet banyak digunakan dalam perangkat elektronik seperti mikropon, telepon, bel listrik, dan banyak peralatan elektronik lainnya. Elektromagnet (magnet listrik) yang menghasilkan medan magnetik kuat dapat digunakan untuk mengangkat barang – barang rongsokan yang terbuat dari bahan logam yang sangat berat.

Medan Magnetik di Sekitar Sebuah Magnet

Seperti yang kita ketahui, apabila sebuah magnet permanen digantung horisontal dan bebas berputar, serta di dekatnya tidak ada bahan – bahan lain yang bersifat magnet, maka ujung magnet permanen tersebut selalu akan berputar dan berhenti setelah sejajar dengan arah utara – selatan bumi. Ujung magnet yang menunjuk arah utara disebut kutub utara sedangkan yang menunjuk arah selatan disebut kutub selatan. Bila kita menempatkan magnet lain.

Di dekat sebuah magnet maka magnet tersebut akan mengalami gaya tarik atau gaya tolak. Sehingga dapat didefinisikan bahwa medan magnetik adalah ruang di sekitar magnet di mana magnet – magnet lainnya yang diletakkan dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami gaya magnetik. (Kanginan, 1996, h:152). Seperti halnya medan listrik, medan magnetik dapat digambarkan dengan garis – garis khayal yang dinamakan garis – garis medan atau garis
– garis gaya. Bentuk medan magnetik ditunjukkan oleh pola yang dibentuk oleh garis 
– garis medan magnetik. Seperti garis
– garis medan listrik, ada tiga aturan untuk medan magnetik, yaitu:

  1. Garis – garis medan magnetik tidak pernah saling berpotongan.
  2. Garis – garis medan magnetik selalu mengarah radial ke luar menjauhi kutub utara dan mengarah radial ke dalam mendekati kutub selatan.
  3. Tempat dimana garis – garis medan magnetik rapat menyatakan medan magnetik kuat, sebaliknya tempat dimana garis – garis medan magnetik renggang menyatakan medan magnetik lemah.

Percobaan Oersted

Percobaan Oersted dilakukan dengan menempatkan sebuah kompas di dekat suatu penghantar yang dialiri arus listrik. Ketika arus listrik dialirkan melalui penghantar, ternyata jarum kompas menyimpang. Dengan menukar polaritas baterai, yang berarti membalikkan arah arus yang melalui penghantar, ternyata jarum kompas menyimpang dengan arah sebaliknya. Jika sebelumnya jarum kompas menyimpang ke kanan, maka dengan berbaliknya arus yang melalui penghantar, jarum kompas menyimpang ke kiri.

Dari percobaan Oersted dapat disimpulkan:

a. Di sekitar penghantar yang dialiri arus listrik terdapat medan magnetik.
b. Arah gaya magnetik yang menyimpangkan jarum kompas bergantung pada arah arus listrik yang mengalir dalam penghantar.

1 comment: