Sifat dan Penggunaan Gelombang Elektromagnetik Sesuai dengan sifat cahaya, gelombang elektromagnetik mempunyai sifat - sifat sebagai berikut: Dari Catatan Unik
- Dapat merambat pada ruang hampa
- Merupakan gelombang tranversal, yaitu arah getarnya tegak lurus dengan arah perambatannya.
- Dapat mengalami polarisasi.
- Dapat mengalami pemantulan (refleksi). e) Dapat mengalami pembiasan (reflaksi). f) Dapat mengalami interferensi.
- Dapat mengalami lenturan (difraksi).
- Arah perambatannya tidak dibelokkan baik pada medan listrik maupun medan magnet.
Gelombang elektromagnetik pada saat ini dapat digunakan dalam banyak sektor, berikut penerapannya:
Sifat dan sektor Penggunaan Gelombang Elektromagnetik
a. Gelombang Radio
Gelombang radio mempunyai daerah frekuensi antara 104 sampai 107 hertz, yang dipergunakan sebagai alat komunikasi. Gelombang ini digunakan sebagai pembawa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Karena sifatnya yang mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer bumi, maka gelombang radio dapat mencapai tempat - tempat di bumi yang jaraknya sangat jauh dari pemancar radio. Informasi yang berupa suara dibawa oleh gelombang radio sebagai perubahan amplitudo yang disebut
Modulasi amplitudo, maupun sebagai perubahan frekuensi yang disebut modulasi frekuensi. (Kamajaya, 1990, h:130)
Pesawat televisi dan pesawat radio FM (Frequency Modulation) menggunakan gelombang modulasi frekuensi ini sebagai pembawa informasi. Informasi yang dibawa dengan cara modulasi frekuensi lebih unggul bila dibandingkan dengan cara modulasi amplitudo (AM), sebab pada pemancar AM biasanya terdengar derau akibat peristiwa - peristiwa kelistrikkan di udara yang dapat mengganggu amplitudo gelombang. Tetapi di lain pihak, gelombang FM tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer bumi, jadi tidak dapat mencapai tempat - tempat yang jauh di permukaan bumi.
b. Gelombang Televisi
Mempunyai frekuensi sedikit lebih tinggi dari gelombang radio, gelombang televisi ini merambat lurus, tidak dapat dipantulkan oleh lapisan – lapisan atmosfer bumi.untuk menangkap siaran televisi di Jakarta, untuk wilayah Bandung memerlukan sebuah stasiun penghubung (relay). Demikian juga untuk daerah yang lebih jauh lagi diperlukan satelit sebagai stasiun penghubung.
c. Gelombang Radar
Radar merupakan singkatan dari Radio Detection And Ranging, menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sekitar 1010 hertz. Antena radar dapat bertindak sebagai pemancar dan penerima gelombang.Pancaran dilakukan secara terarah dalam bentuk pulsa dalam selang waktu tertentu, bila pulsa tersebut mengenai sasaran, misalnya pesawat terbang maka akan ada pulsa pantul yang sebagian akan diterima kembali oleh antena radar. (Gunawan, 2000, h: 168)
Selain untuk mendeteksi sasaran, radar juga dapat dipergunakan membantu keamanan pendaratan pesawat - pesawat terbang penumpang. Dengan menggunakan radar, cuaca yang buruk tidak lagi merupakan penghambat pendaratan pesawat di bandara.
d. Sinar Infra Merah
Radiasi sinar infra merah meliputi frekuensi 1011 – 1014 hertz, frekuensi ini dapat dihasilkan oleh getaran atom - atom dalam bahan. Getaran atom - atom pada suatu molekul dapat juga memancarkan gelombang elektromagnetik pada frekuensi - frekuensi yang khas dalam daerah infra merah, sehingga spektroskopi infra merah kini merupakan salah satu alat yang penting untuk mempelajari struktur molekul.
Selain itu dengan menggunakan pelat - pelat potret yang peka terhadap gelombang infra merah, pesawat udara yang terbang tinggi ataupun satelit
- satelit dapat membuat foto permukaan bumi.
e. Sinar Tampak
Merupakan sinar yang dapat membantu penglihatan manusia, supaya benda – benda dapat terlihat oleh mata diperlukan sinar tampak atau cahaya. Berada pada frekuensi yang cukup sempit dengan panjang gelombang antara 3900 A° – 7800 A° dengan spektrum warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. (Kamajaya, 1990, h:135)
f. Sinar Ultra Violet
Kebanyakan atom – atom memancarkan sinar dengan frekuensi – frekuensi yang khas pada daerah sinar tampak dan sinar ultra violet. Sinar ultra violet mempunyai frekuensi antara 1015 – 1016 hertz.ini memungkinkan untuk pengenalan unsur – unsur dalam suatu bahan dengan tekhnik spektroskopi.
g. Sinar X
Sinar X ini ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen, sehingga sinar X sering disebut dengan sinar Rontgen. Sinar ini dapat dihasilkan dengan menembakkan elektron dalam tabung ruang hampa pada permukaan keping logam, karena panjang gelombangnya yang sangat pendek sinar X mempunyai daya tembus yang sangat kuat.
Frekuensinya antara 1016 –1020 hertz. Sinar X banyak dipergunakan dalam bidang kedokteran maupun dalam bidang industri. (Gunawan, 2000, h: 183)
h. Sinar Gamma
Sinar ini mempunyai frekuensi antara 1020 – 1025 hertz, merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi terbesar. Sinar gamma ini dihasilkan oleh inti – inti atom yang tidak stabil.
No comments:
Post a Comment